Kamis, 19 Januari 2012

Masih Khemala

Khemala...
Satu dari sekian nama yang kini ku perhatikan, anggunmu, cantikmu, cara mu berbicara bahkan kepolosanmu tentang cinta...
Kau cantik dan...ayu...yaa ayu...
Gadis remaja dewasa yang kini sudah menjadi ibu muda, darah yang mengalir dalam tubuhmu adalah darah Jawa dan Aceh, pantas saja kamu cantik dan yaa...ayu...

Aku terenyuh...
Apa yang aku kawatirkan hanya menambah kekawatiranku saja, suami memang tak mendampingi mu melahirkan, adakah kau bahagia ? pasti, meski tanpa suamimu ! Karena seorang Puteri cantik menemani tidurmu yang kau lewatkan tanpa suamimu...

Apa yang kau ceritakan padaku hanya menambah luka dihatiku dan semakin ingin ku teriakkan di telinga suami mu bahwa dia adalah seorang PECUNDANG...seorang PENGECUT...
Aku merekam semua yang kau ceritakan dan akibatnya aku terenyuh..
  1. Aku kapok melahirkan kak, sakitnya Subhanallah
  2. Sakitnya semalaman kak, anakku lahir paginya
  3. Tanganku mencengkeram nenekku karena kesakitan, seharusnya kau mencengkeram suamimu
  4. Ada 20 jahitan yang aku rasakan
  5. Tidak bisa leluasa bergerak karena takut jahitannya putus lagi
  6. Anakku kalo siang manis kak, kalo malam rewel
  7. Anakku belum minum ASI hanya susu kemasan khusus baby
  8. Aku dan suami ku sedang mencarikan nam untuk Puteri kami
  9. Suami ku hanya bilang dia penasaran sama Puteri kami
  10. Dia akan datang secepatnya
Ada rasa sakit yang kurasakan ketika mata sendumu dan bibirmu berkata begitu...
Kata bulekmu, mungkin sudah takdir yang begini nak, kita harus kuat menjalaninya...
Saat ku tanyakan tentang suamimu, yang kau tau hanya keindahan tentangnya, dan kau selalu membelanya karena cinta tulusmu terhadapnya.
Apa yang kau tentang cinta ?
Apa yang mereka tau tentang mu ?
Tentang cinta tulusmu, tentang orang-orang yang menghakimi mu, tentang mereka yang selalu ingin tahu tentang kau dan suami mu...
Mereka tidak lebih dari seorang penghujat yang kadang merasa suci, lebih tepatnya sok suci !

Yang tidak mampu ku ucapkan, tidak akan pernah mampu ku ucapkan padamu...
Haruskah aku dipanggil tante oleh Puteri mu ? yaa tentunya, aku sekarang menjadi tante...
Bahkan karena menjadi pendengar sejatimu sepertinya aku menemukan keluarga baru...
Keluarga yang keramahannya tak pernah ku temukan ditempat orang lain selain keluarga ku...
Begitukah orang jawa ?
Selalu ramah...

Aku seperti menonton sinetron...
Yang setiap minggu harus ku ikuti kisahnya sampai seterusnya...
Kau terlalu kuat Khemala, aku salut...
Kau kuat menentang arus, apakah sekarang kekuatanmu bertambah ?
Ku yakin pasti...

Apa sebaiknya judul sinetron ini Khemala ?

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates