Sabtu, 21 April 2012

:)

Kita tetap harus mengambil keputusan, walau kadang keputusan itu sulit.
Aku mengalaminya
Ini tentang cinta, sekali lagi tentang cinta.

"Pundakku selalu siap untuk menjadi sandaran bagi tangismu, pilih aku saja"

Kata-kata itu sepertinya tepat untuk judul kisah ini, aku sering memberi judul kisah hidupku, sebenarnya lebih tepatnya memberi judul kisah cintaku.
Sekarang kisah cintaku baru, sebelumnya berjudul "cerita kita ada, walaupun sangat langka".

Membuat judul yg baru untuk kisah yg baru, cepat sekali ya ? Iya, siapa yg tau tentang cinta, cinta yg datang cepat, terlambat atau tidak datang itu sebuah teka-teki yg tidak kita tau.
Tapi aku ? Ini terlalu cepat.
Tapi bukan tanpa alasan cinta itu datang terlalu cepat kepadaku, kepada kami, kami yg punya kisah ini.
Apa yg harus ku pertahankan dari hubungan usang yg alurnya maju mundur maju mundur tak menentu sebelumnya ? Sebentar bertengkar, sebentar baikan, sebentar sayang-sayangan kemudian bertengkar lagi.
Ternyata tiga tahun bersama juga tidak menjamin hubungan tersebut semakin membaik dan semakin maju, malah semakin lama suatu hubungan semakin berbelit-belit dan rumit permasalahan yg dihadapi.

Siapa yg tau cinta datang secepat ini
Kadang ada perasaan bersalah, tapi aku harus apa dengan rasa bersalah ?
Ada baiknya mengatakan "mungkin ini jalan terbaik"
Aku hanya ingin melangkah maju

"cepat sekali mengganti cinta yg lama dengan cinta yg baru, apa memang cinta sebelumnya tidak berarti ?"
Kadang lelah menjawab pertanyaan seperti ini
Dan ketika aku lelah, aku butuh bahu untuk bersandar
Dan kini ku temukan tempat bersandar yg baru, yg memberikan kenyamanan, memberikan kenyamanan walau tak ada tatapan mata dan tak ada pelukan hangat.
Kata-kata dan suara sanggup membuat jiwa yg sedang lelah merasa nyaman, cinta memang susah ditebak.
Aku belum benar-benar bersandar di pundaknya, tapi aku sudah merasa nyaman.
Ada yg percaya itu cinta ? aku percaya !

Aku sudah mengambil keputusan, ya, mengambil keputusan untuk percaya lagi kepada cinta.
Keputusan itu harus bijaksana, kebijaksanaan itu terdiri dari tahu apa yg diinginkan dan apa yg tak diinginkan.
Aku ingin bahagia, itu saja
Meskipun kadang rasa takut berteman erat, tapi aku tetap ingin bahagia
Takutku bukan apa-apa, hanya takut ini sia-sia itu saja.
Selalu takut dengan kesia-siaan, sama seperti sebelumnya, sia-sia, dan sia-sia itu sudah kulebur jadi pelajaran khusus yg namanya "kenangan".

Jangan takut, Tuhan selalu punya kejutan
Barangkali inilah kejutan yg diberikan Tuhan untukku kali ini, mungkin Tuhan tidak ingin melihat si penangis menangis terlalu lama.
Mungkin Tuhan tidak ingin si perisau selalu merasa risau, maka Tuhan kirimkan dia untuk si perisau.
Untuk membendung tangisnya dan meredakan rasa risaunya.

Demikian_

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates